author-pic

Ferry S

An ISTJ, Type 5, Engineer, Gamer, and Thriller-Movies-Lover
Orang Padang vs Orang Minang
Saturday Oct 1st, 2022 09:53 pm2 mins read
My Views, My Story
Orang Padang vs Orang Minang
Source: Quora - Apa yang terpikir di benakmu mengenai laki-laki suku Minang?

Ketika merantau, orang Minang seringkali menyatakan bahwa dirinya itu orang Padang meskipun dia sama sekali bukan dari Kota Padang. Begitu juga dengan daerah lainnya, seperti orang Jawa Tengah yang mengaku Semarang, padahal bukan tinggal di Semarang. Atau orang Sumatera Utara yang mengaku Medan padahal bukan tinggal di Medan. Mereka lebih sering menggunakan nama ibukota provinsinya meskipun bukan berasal dari sana. Kota Padang sendiri adalah ibukota provinsi Sumatera Barat yang terdiri dari 19 daerah Kabupaten/Kota. Sumatera Barat ga hanya Padang doang. Secara definisi, Minangkabau itu merujuk ke suku, bisa jadi dia lahir dan besar di luar Sumatera Barat, tapi dia suku asli Minangkabau. Sedangkan Padang itu merujuk ke daerah, bisa jadi orang tersebut bukan asli Minangkabau, tapi dia lahir dan besar dari beberapa generasi di Kota Padang. Dari sini sudah jelas perbedaannya. Gw sendiri adalah orang Minangkabau asli Kota Solok.

Gw dulu termasuk orang yang latah dengan hal seperti itu saat pertama kali merantau. Gw memperkenalkan diri gw ke teman-teman kuliah gw sebagai “Orang Padang”, padahal gw asli Solok, ga ada satu pun darah Padang di keluarga. Teman-teman gw yang juga Minangkabau pun melakukan hal yang sama, jadi gw ikut-ikutan. Di kosan sewaktu kuliah dulu gw lebih dikenal sebagai “Ferry Padang” karena ada 3 orang bernama “Ferry” di kosan. Makanya masing-masing dipanggil dengan sebutan “Ferry Padang”, “Ferry Ciamis” dan “Ferry Madura” sesuai daerah asal masing-masing. Awalnya gw juga merasa aneh sih mengaku Padang, tapi males ribet aja ngejelasin apa itu “Solok”, orang luar taunya Padang doang. Jadi biar ga ribet dan orang ga banyak nanya, bilang dari Padang ajalah.

Hingga akhirnya gw baca di salah satu blog yang juga menceritakan keresahan yang sama (gw ga ingat blognya apa😅). Dia menganggap banyak orang yang salah kaprah terhadap status “Orang Padang” dan “Orang Minang” karena perantau itu sendiri yang membuat pemahaman orang luar daerah jadi salah. Menurutnya lebih baik bilang aja asal Sumatera Barat, atau asal Solok, atau sebagai Orang Minangkabau. Gw cukup setuju dengan pendapat tersebut. Selama ini perantau pada ga mau berterus terang biasanya karena males ribet ngejelasinnya karena biasanya ada pertanyaan lanjutan, “itu dimana?”. Menurut gw, justru itu saatnya kita memperkenalkan daerah asal kita ke orang luar, biar orang luar itu taunya ga hanya Kota Padang doang. Tapi juga ada Solok, Payakumbuh, Batusangkar, Pariaman, Painan, dan lainnya di Sumatera Barat. Sejak saat itu, gw mulai memberanikan diri untuk memperkenalkan Solok sebagai daerah asal gw setiap ada orang yang menanyakan “Orang mana?” ke gw saat kenalan. Sejak lulus kuliah, orang-orang di sekitar gw sekarang udah pada tahu kalau gw asal Solok. Gw udah ga bilang gw “Orang Padang” lagi. Tentunya dengan pertanyaan lanjutan, “itu dimana?”. Gw jelasin aja kalau Kota Solok itu tetanggaan sama Kota Padang. Kayak Kota Jakarta dan Kota Depok gitu. Justru kayaknya lebih baik memberi pengetahuan ke orang luar. Orang luar pun sebenarnya banyak yang tertarik ingin tahu daerah-daerah lain yang ga banyak diketahui secara umum. Itung-itung menambah wawasan buat orang luar daerah.

Pernah juga pas dikasih tau Solok, orang-orang mikirnya itu daerah “Solo” di Jawa Tengah, dikira satu kampung sama Pak Jokowi😅. Bahkan ada juga yang langsung ngobrol pake bahasa Jawa, dikira dari Jawa gw🤣. Untuk menghindari ambigu kayak gini, biasanya gw bilang aja, “Kota Solok, Sumatera Barat” di awal perkenalan. Biar jelas, kalau yang gw maksud itu bukan daerah Solo, Jawa Tengah. Tapi ada juga kok, yang udah tahu Solok itu dimana. Biasanya itu dari yang sesama Sumatera, atau memang traveller yang pernah jalan-jalan ke sana.

Jadi menurut gw, untuk para perantau, lebih baik kita sebutin aja nama daerah asal kita ketika merantau. Ga usah malu atau merasa takut orang ga tahu. Karena justru ini saatnya kita memperkenalkan daerah asal kita ke orang-orang. Mulai dari diri kita sendiri, ntar lama-lama orang lain juga akan melakukan hal sama. Sehingga suatu saat masyarakat luas lebih mengenal daerah-daerah yang jarang dikenal.